Kamis, 15 Maret 2012

MUTIARA MOTIVASI ISLAMI

Add caption
 PERAN KELUARGA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

Cara orang tua dalam mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar anaknya, hal ini diperrtegas oleh Sutjipto Wirodjojo (Slamet, 1995: 61) yang menyatakan bahwa :
Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat, besar pengaruhnya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, akan tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran yang besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

Melihat pernyataan tersebut, maka dapat dipahami bahwa betapa pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anaknya. Cara orang tua dalam mendidik anaknya sangat berpengaruh untuk kehidupan sosial anak selanjutnya.
Perhatian orang tua terhadap anaknya dalam hal pendidikan dapat berupa perhatian terhadapn kebutuhan belajar, cara pengaturan waktu, pemilihan sekolah sesuai bakat dan minat anaknya, penyediaan fasilitas, mempehatikan perkembangan belajar anaknya.
Dalam hal ini perhatian terhadap perkembangan belajar meliputi perhatian terhadap apakah anak belajar atau tidak, apakah anak tahuh atau tidak tahu pelajarannya, bagaimana hasil evaluasi belajarnya serta hal-hal yang dapat menjadi faktor keberhasilan anaknya.
Selain daripada hal-hal yang tersebut, maka cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada anak dengan jalan menempuh berbagai macam motivasi belajar pada anak dengan jalan menempuh berbagai macam langkah sebagai berikut  :

1.      Melengkapi bahan atau alat-alat keperluan anak dalam penyelenggaraan pendidikannya.

Seorang anak yang duduk di bangku sekolah sudah jelas tidak akan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik, jika alat-alat belajar yang diperlukan dalam menunjang pendidikannya tidak lengkap. Ketidaklengkapan alat-alat atau bahan-bahan yang diperlukan anak akan menjadi penghalang baginya dalam belajar.
Lebih jauh lagi akan dapat menyebabkan tertekannya batin anak jika ia membandingkan dirinya dedngan temannya di kelas. Konsentrasi pikirannya akan kurang bergairah untuk belajar, serta menghalanginya untuk belajar lebih baik.
Orang tua harus menyediakan dan mengusahakan pelunasan pembayaran uang sekolah tepat pada waktunya, sebabn keterlambatan pembayaran uang sekolah apalagi sampai menunggak beberapa bulan merupakan bagian beban yang berat bagi anak di sekolah.
Selain itu yang tidak kalah oentingnya juga adalah perihal kebutuhan pakaian. Anak akan merasa rendah diri bila pakaian yang dipakainya sepanjang tahun di sekolah tidak berubah. Hal ini perlu juga mendapat perhatian orang tua.

2.      Memberikan makanan bergizi
Anak-anak yang masih dalam pertumbuhan perkembangan perlu memperoleh makanan bernilai gizi tinggi. hal ini adalah untuk membantu pertumbuhan jasmania di anak, karena dalam masa pertumbuhhan dan perkembangan diperlukan zat pembangun yang memperlancar pertumbuhan jaringan tubuh dan otak di anak. Bila bahan makanan yang diperlukan untuk tumbuh tidak terpenuhi maka sudah dapat dipastikan bahwa pertumbuuhan anak tidak berjalan lancar atau sesuai dengan seharusnya.
Kekurangan gizi akan dapat memperhambat dan memperlambat pertumbuhan seorang anak, dan sudah barang tentu akan berpengaruh pula pada kelancaran berpikir berpusat pada otak.



3.      Beri kesempatan belajar yang cukup
Dalam kesibukan rumah tangga hendaklah orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar, karena tanpa mengulang baca kembali pelajarannya, akan dipislah harapan anak itu akan mampu untuk mempertinggi prestasi belajarnya. Oleh karena itu orang tua perlu memberikan waktu yang cukup kepada anaknya untuk belajar di rumah.
Orang tua perlua mengontrol jam-jam belajar anaknya, dengan tujuan supaya anak tahu akan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Tanpa adanya kesempatan belajar yang diberikan kepada nak untuk belajar maka anak pun tidak akan mempertinggi hasil belajarnya dari waktu-waktu sebelumnya.
Bila orang tua melihat anaknya kurang berminat dalam mengulang pelajarannya maka orang tua hendaklah memberikan dorongan dan membangkitkan semangat dan perhatian anak terhadap pelajarannya. Pada waktu anak belajar hendaknya orang tua menunjukkan partisipasinya dengan jalan menciptakan ketengan, kedamaian dan suasana nyaman atau menghindari segala hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan belajar anaknya.

4.      Hapuskan disipilin yang kaku
Orang tua berfungsi sebagai pengendali dalam rumah tangga, hendaklah membuat suatu peraturan yang dipatuhi oleh segenap anggota keluarga, di mana peraturan itu bertujuan untuk membina dan membentuk anggota keluarga untuk memiliki disiplin tertentu sesuai dengan tugas dan aktivitasnya.
Bentuk disiplin untuk anak yang sekolah dan anak yang sudah kerja tentu sedikit memiliki perbedaan. Untuk anakn sekolah harus dijamkan disiplin tertentu dalam mengatur jadwal atau jam-jam npelajaran sekoah deengan jam perlajaran di luar sekolah (mislanya les-les atau bimbingan) begitu pula dengan jadwal ekstra korikuler.

5.      Jangan terlalu banyak menuntut pada anak
Sebagaimana diketahui bahwa anak mempunyai batas kemampuan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan sebagai anak oleh sebab itu dalam hal belajar dan bekerja harus ada aturan tertentu orang tua harus menghindari hal-hal yang dapat menjadikan beban kepada seorang anak misalnya memberikan tugas-tugas rumah tangga yang terlalu banyak atau terlalu berat sehingga anak merasa lelah, capek dan lain-lain, akhirnya anak kehilangan minat untuk belajar.
Dengan banyaknya tuntutan yang diajukan serta yang diharapkan oleh orang tua maka dengan sendirinya anakpun tidak akan tumbuhh dan berkembang sebagaimana potensi yang harus dikembangkan dengan bantuan dari orang lain terutama orang tua dan gurunya di sekolah (Nasution, 1986: 103-112)
Cambbell (1989: 53-55) mengemukakan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina anak agar menjadi produktif dan efektif adalah memberikan dorongan berupa :
a)      Memperkaya ide, gagasan (idea)
Hal ini dapat dilakukan dalam pengalaman  dalam kelaurga dan lingkungan sosial tempat anak beradaptasi.
b)     Memberi hadiah sebagai perangsang (stimulan)
Hadiah bagi anak sebaiknya berupa benda atau hal yang dapat berguna bagi pelajarannya contoh : alat belajar.
c)      Memperkenalkan kepada anak orang-orang berprestasi atau orang-orang kreatif.
d)     Pengembangan finansial
e)      Melatih bersikap positif


1. Sikap orang tua dalam menunjang motivasi belajar anak
Berbagai penelitian telah dilakukan tentang bagaimana sikap keluarga yang dapat menyokong minat atau semangat anak dalam meningkatkan cara belajar.
Prayitno (1989 :130) mengemukakan bahwa  sikap keluarga yang dapat menyokong minat dan kemauan anak dalam belajar yang dapat menunjang keberhasilannya  adalah :
a.      menerima sepenuhnya anak sebagai individu, orang tua tidak memaksakan anak untuk menampilkan prestasi yang tidak sesuai dengan kemauan anaknya.
b.      Merumuskan dan menjelaskan harapan-harapan kepada anak dalam belajar.
c.      Memberikan kebebasan atau ruang gerak yang memungkinkananak dapat melakukan kreasi dan prakarsa sendiri sesuai kemampuannya.

Selanjutnya Prayitno (1989: 11) mengemukakan karakteristik orang tua yang mendukung kegiatan belajar yang tinggi bagi anaknya :
1.      Orang tua menerima sebagai mana adanya. Orang tua menerima anaknya tampa syarat, orang tua seperti ini mengembangkan dalam diri anak perasaan aman, gambaran diri yang positif dan bersikap sosial yang tinggi terhadap orang lain. Orang tua yang hanya menerima anaknya kalau si anak melakukan sesuatu yang berprestasi misalny anaknya berprestasi dalam belajar akan menyebabkan timbulnya dalam diri anak penilaian diri sendiri yang rendah, mempunyai permasalahan dalam pemahaman konsep diri, dan akan menimbulkan sikap pada si anak yaitu anti sosial.
2.      Lembut namun menetapkan batas-batas yang fleksibel dalam mengatur tingkah laku anak-anaknya. Orangtua seperti ini tidak suka mengancam atau menghukum anaknya jika anak gagal dalam belajar namun selalu berusaha mendorong anak untuk memperbaiki kegagalannya dan cenderung untuk memberikan penghargaan serta penguatan dibanding memberikan kritik dan celaan.
3.      Orang tua memberikan kesempatan dan perlengkapan belajar bagi anaknya. Orang tua memberikan kesempatan belajar baik di rumah maupun di luar rumah dengan menyediakan perlengkapan belajar dan berbagai situasi yang menunjang.
4.      Orang tua menunjukkan harapan yang positif. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa anak cenderung memiliki harapan-harapan dan memperhatikan sikap orang tuanya berkenaan dengan prestasi belajar.

Di samping menampilkan sikap yang baik dalam menghadapi anak yang sedang belajar, orang tua juga hendaknya menampilkan partisipasi langsung dalam meningkatkan motifasi belajar anaknya dengan cara memberikan penguatan atau penghargaan terhadap tingkah laku atau usaha anak yang baik. Dougherti  dan Dougherti dalam Prayitno (1989 : 137) menjelaskan bahwa “orang tua dapat di pergunakan unutk memotifasi siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan sekolah dan bertingkah laku yang sesuai dengan aturan sekolah dan aturan di rumah”
Selanjutnya di jelaskan bahwa penguatan dari keluarga mempunyai beberapa keuntungan di bandingkan dengan penguatan yang dilakukan oleh pihak diluar keluarga misalnya guru.
Keuntungan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
(a)   Orang tua mempunyai kemampuan untuk memberikan penghargaan atau hak-hak istimewa yang lebih manjur dari pada apa yang di lakukan oleh sekolah, misalnya orang tua dapat memantau kegiatan anak dalam menonton televisi atau bermain dengan kawan. Orang tua juga mengetahui apa yang di senangi oleh anak sehingga dapat memberikan dan lebih tahu tentang apa yang patut di berikan sebagai penguatan bagi anak dalam belajarnya di bandingkan yang dapat dilakukan sekolah.
(b)   Penguatan dari keluarga lebih mudah dilakukan karena orang tua lebih mempunyai kemampuan untuk mengontrol satu atau dua orang anak dibanding sekolah yang mengontrol sejumlah anak. Penguatan yang dilakukan oleh orang tua sangat praktis dan efektif unutk menunjang keberhasilan anak dalam belajar.
 PAIKEM

Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Siswa tidak memungkiri metode “PAIKEM = pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan memahami kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi merupakan penilaian utama siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang luas akan tergambar dengan cara bagaimana seorang guru menyampaikan pembelajaran di kelas, fokus terhadap materi dan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa. peduli terhadap siswa dan tidak pilih-memilih (diskriminatif), performance yang menarik serta bisa dijadikan partner dalam berdiskusi dan berkeluh kesah merupakan sekian banyak kriteria yang siswa sampaikan jika seorang guru ingin menjadi favorit di mata siswa (Herman, 2008).
  •    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
a.         Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat, anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud
b.        Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
c.  Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang
d.        Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu).
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
 Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
f.    Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
 Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram
g.        Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka
h.             Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAIKEM’ (Agustina, 2008).
  •     Mengapa PAIKEM perlu diterapkan?
 Salah satu yang dapat dilakukan guru adalah mengajar dengan pembelajaran yang aktif inovatif kreatif dan menyenangkan (PAIKEM). Banyak metode mengajar yang dapat di “paikemkan” sebenarnya. Terserah gurunya mengajar dengan model, metode, strategi apa, tapi dalam melaksanakan di kelas guru melakukannya dengan paikem. Di era globalisasi sekarang mestinya guru dapat mengajar dengan lebih menyenangkan, dan tidak zamannya guru mengajar jaim dan jumawa, sok menjaga wibawa, memperlihatkan performance sedemikian rupa sehingga siswa akan sangat segan (baca:takut) kepadanya, (jangankan menegur dengan sopan melirik saja mungkin siswa tidak berani), saya pikir sekarang siswa justru lebih menghargai kepada guru yang bersahabat, ramah, dan tentu saja akan lebih sangat dihargai lagi jika guru tersebut cerdas dalam bidangnya dan cerdas dalam mengelola kelas. Bagaimana caranya guru bisa membuat siswa tertarik untuk belajar dengannya dan akan ‘rindu’/menanti –nanti datangnya jam belajar pelajaran itu lagi. Tidak malah sebaliknya siswa akan sakit perut jika mengingat akan bertemu dengan pelajaran dan guru tersebut
Pada dasarnya belajar mengajar merupakan suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, bila menginginkan hasil belajar yang lebih baik. Belajar pada intinya tertumpu pada kegiatan memberi kemungkinan kepada siswa agar terjadi proses belajar yang efektif agar dapat mencapai hasil yang sesuai tujuan.
Dalam sejarah pendidikan di negara kita, dalam kurun waktu yang lama pendidikan digunakan “penguasa” untuk melestarikan sistem dan nilai yang menguntungkan mereka. Cukup lama siswa dibuat menjadi korban untuk menjadi “yes people”, manusia penurut. Dalam filsafat klasik itu, siswa dianggap orang yang belum tahu apa-apa dan mereka harus diberitahu oleh guru. Dampaknya sistem pembelajaran lebih menekankan guru yang aktif dan siswa pasif menerima (Suparno, 1997).
Sebaliknya menurut filsafat kontruktivisme, pengetahuan itu merupakan bentukan siswa yang sedang belajar. Dalam hal ini guru tidak dapat memaksakan “pengetahuannya” kepada siswa. Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana membantu siswa aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka dan bukan bagaimana memaksa siswa menerima segala sesuatu yanag diinformasikan oleh guru. Dalam pendekatan ini, yang penting bagaimana siswa menggeluti bahan, mengolah, menganalisis, dan merumuskannya. Pendekatan seperti ini disebut pendekatan ketrampilan proses dengan prinsip student active learning. Dalam hal ini Slavin (1994) menyebutkan bahwa “ Learning is much more than memory for student to really understand and be able to apply knowledge. They must work to solve problems, to discover things for themselves, to wrestle with ideas”. Menurut teori ini dalam belajar siswa tidak hanya menghafal tapi harus memahami (Agustina, 2008).
 BIMBINGAN KONSELING
BIMBINGAN TEMAN SEBAYA
Apakah tekanan teman sebaya dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi?
Teman sebaya adalah orang-orang seumurmu dan kelompok sosialnya, seperti teman sekolah dan mungkin teman sekerja atau tetangga. Tekanan berarti dorongan atau kekuatan. Jadi jika kata-kata tersebut digabungkan berarti dorongan yang berasal dari orang-orang yang sering kamu temui. Tekanan sebaya adalah sesuatu yang berat, khususnya jika sudah menyangkut masalah hubungan seks. Beberapa remaja memutuskan untuk melakukan hubungan seks karena teman mereka berpikir, dengan melakukan hubungan seks adalah cool. Tekanan lain bisa berasal dari teman kencan kita. Lebih mudah melakukan hubungan seks daripada harus menjelaskan mengapa kita tidak mau melakukannya. Remaja terperangkap dalam perasaan romantis dan percaya dengan melakukan hubungan seks adalah jalan terbaik untuk membuktikan cinta mereka.

Cara-cara untuk menghindari tekanan sebaya atau teman kencan
  • Bergaul dengan teman-teman yang mempunyai prinsip yang sama bahwa adalah baik untuk tidak melakukan hubungan seks
  • Berkencan dengan beberapa orang dan bergaul dengan orang-orang dari kelompok yang berbeda
  • Pergilah dengan sekelompok teman daripada hanya dengan teman kencan kita
  • Perkenalkan teman-temanmu dengan orang tua
  • Undang temanmu untuk datang ke rumah
  • Selalu membawa uang untuk menelepon atau untuk ongkos taksi jika kamu sudah tidak merasa nyaman
  • Jangan terpengaruh jika temanmu sedang memaksamu untuk melakukan hubungan seks
  • Pikirkan sebelumnya, apa yang akan kamu katakan jika seseorang mencoba untuk menekanmu
  • Siap-siap untuk menelepon orang tuamu atau teman kepercayaanmu jika kamu ingin meninggalkan teman kencanmu
  • Jangan pernah merasa adalah suatu keharusan membayar kembali kencan yang mahal serta hadiah-hadiah dengan melakukan hubungan seks
  • Katakan TIDAK dan itu artinya TIDAK jika itu yang kamu rasakan

Mengoptimalkan Hasil Belajar Kognitif 

dengan Strategi Belajar

Untuk mengoptimalkan ketuntasan belajar, siswa perlu dibekali dengan berbagai kemampuan strategi belajar. Guru dapat mengubah teori-teori kognitif dan pemrosesan informasi menjadi strategi-strategi belajar khas. Beberapa strategi belajar yang dimaksud adalah strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi, strategi metakognitif.

1. Strategi Mengulang
Agar terjadi pembelajaran, pebelajar harus melakukan tindakan pada informasi baru dan menghubungkan informasi baru tersebut dengan pengetahuan awal. Strategi yang digunakan untuk proses pengkodean ini disebut strategi mengulang (rehearsal dan mengulang kompleks (complex rehearsal)

Strategi mengulang yang paling sederhana, yaitu sekedar mengulang dengan keras atau dengan pelan informasi yang ingin kita hafal disebut strategi mengulang sederhana, misalnya digunakan untuk menghafal nomor telepon dan arah ke satu tempat tertentu dalam jangka waktu pendek. Seorang pebelajar tidak dapat mengingat seluruh kata atau ide dalam sebuah buku hanya dengan mambaca buku itu keras-keras.

Penyerapan bahan lebih kompleks memerlukan strategi mengulang kompleks, yaitu perlu melakukan upaya lebih jauh sekedar mengulang informasi. Menggarisbawahi ide-ide kunci dan membuat catatan pinggir adalah dua strategi mengulang kompleks yang dapat diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka mengingat bahan ajar yang lebih kompleks.

a. Menggarisbawahi
Menggarisbawahi ide-ide kunci dari suatu teks adalah suatu teknik yang kebanyakan siswa telah pelajari pada saat mereka masuk perguruan tinggi. Menggarisbawahi membantu siswa belajar lebih banyak dari teks karena beberapa alasan. Pertama, menggarisbawahi secara fisik menemukan ide-ide kunci, oleh karena itu pengulangan dan penghafalan lebih cepat dan lebih efisien. Kedua, proses pemilihan apa yang digarisbawahi membantu dalam menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah ada. Sayangnya siswa tidak selalu menggunakan prosedur menggarisbawahi secara sangat efektif. Kadang kadang siswa juga menggarisbawahi informasi yang tidak relevan. Hal ini biasanya terjadi pada siswa-siswa sekolah dasar atau SLTP yang mengalami kesulitan menentukan informasi mana yang paling dan kurang penting.

b. Membuat Catatan-catatan Pinggir
Membuat catatan pinggir dan catatan lain membantu melengkapi garis bawah. Perlu diperhatikan bahwa siswa telah dapat melingkari kata-kata yang tidak dimengerti, menggarisbawahi ide-ide penting, memberi nomor dan membuat daftar kejadian, mengidentifikasi kalimat yang membingungkan, dan menulis catatan-catatan dan komentar-komentar untuk diingat. Strategi mengulang khusunya strategi mengulang kompleks, membantu siswa memperhatikan informasi baru spesifik dan membantu pengkodean. Tetapi strategi ini tidak membantu siswa menjadikan informasi baru lebih bermakna.

2. Strategi-strategi Elaborasi
Elaborasi merupakan proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menciptakan gabungan dan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui
a. Pembuatan Catatan
Sejumlah besar informasi diberikan kepada siswa melalui presentasi dan demonstrasi guru. Pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasi ini secara singkat dan padat menyimpan informasi untuk ulangan dan dihafal kelak. Bila dilakukan dengan benar, pembuatan catatan juga membantu mengorganisasikan informasi sehingga informasi itu dapat diproses dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada secara lebih efektif.

b. Analogi
Analogi adalah pembandingan yang dibuat untuk menunjukan kesamaan antara ciri-ciri pokok suatu benda atau ide-ide, selain itu seluruh cirinya berbeda, seperti jantung dengan pompa.

c. PQ4R
Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah question (bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya-jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai dengan beberapa bentuk elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya pengkodean.

3. Strategi Organisasi
Seperti halnya strategi elaborasi, strategi organisasi bertujuan membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut. Strategi-strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide atau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu menjadi sub set yang lebih kecil. Strategi- strategi ini juga terdiri dari pengidentifikasian ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar. Outlining, mapping, dan mnemonics merupakan strategi organisasi yang umum.

a. Outlining
Dalam outlining atau membuat kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. Dalam pembuatan kerangka garis besar tradisional satu-satunya jenis hubungan adalah satu topik kedudukannya lebih rendah terhadap topik lain. Sama dengan strategi lain, siswa jarang sebagai pembuat kerangka yang baik pada awalnya, namun mereka dapat belajar menjadi penulis kerangka yang baik apabila diberikan pengajaran tepat dan latihan yang cukup.

b. Pemetaan Konsep
Salah satu pernyataan dalam teori Ausubel adalah bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal). Jadi supaya belajar jadi bermakna, maka konsep baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang ada dalam struktur kognitif siswa. Ausubel belum menyediakan suatu alat atau cara yang sesuai yang digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah diketahui oleh para siswa (Dahar, 1988:149). Berkenaan dengan itu Novak dan Gowin (1985) dalam Dahar (1988:149) mengemukakan bahwa cara untuk mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki siswa, supaya belajar bermakna berlangsung dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep.

c. Mnemonics
Mnemonics merupakan metode untuk membantu menata informasi yang menjangkau ingatan dalam pola-pola yang dikenal, sehingga lebih mudah dicocokan dengan pola skemata dalam memori jangka panjang.

d. Chunking (potongan)
Misalnya seseorang dapat mengingat nomor telepon 10 angka karena ia telah membaginya dalam tiga kelompok, yaitu kode wilayah, kode tempat, dan tiga nomor orang yang dituju.

e. Akronim (singkatan)
Terdiri singkatan misalnya ABRI merupakan singkatan dari Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia.

4. Strategi Metakognitif
Metakognisi berhubungan dengan pengetahuan siswa tentang cara berpikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat.

BIMBINGAN BELAJAR KELOMPOK

Archive of Bimbingan Belajar Kelompok

1


Cara Mengatasi Kesulitan Belajar

Jum'at 12 Aug 2011 02:48 AM
Bimbingan belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal.Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesulit ... belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal.Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesulitan belaja ... kelompokBimbingan belajar individualPengajaran remedialPemberian bimbingan pribadiTindak lanjut atau follow upTindak lanjut atau follow up adalah usaha untuk mengetahui keberhasilan bantuan yang telah diberikan kepada siswa dan tindak lanjutnya yang didasari hasil evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam upaya pemberian bimbingan. ... bimbingan belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal.Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesuli ...
Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran, seorang pendidik tidak hanya berkewajiban menyajikan materi pembelajaran dan mengevaluasi pekerjaan siswa, akan tetapi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan belajar. Sebagai pembimbing seorang pendidik mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional, akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Melalui pendekata pribadi guru akan langsung mengenal dan memahami siswa secara lebih mendalam, sehingga dapat memproleh hasil belajar yang optimal.Agar bimbingan belajar dapat lebih terarah dalam upaya membantu siswa dalam menagatasi kesulitan belajar, maka perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:IdentifikasiIdentifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut:Data dokumen hasil belajar siswaMenganalisis absensi siswa di dalam kelasMengadakan wawancara dengan siswaMenyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajarTes untuk memperoleh data tentang kesulitan belajar atau permasalahan yang dihadapiDiagnosis Diagnosis adalah keputusan atau penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan yang dialami siswa. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar siswaKeputusan mengenai factor-faktor yang menjadi sumber sebab-sebab kesulitan belajarKeputusan mengenai jenis mata pelajaran apa yang menjadi kesulitan belajarKegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara ;Membandingkan nilai prestasi individu ...
ReadMoRe
Post in my Wall

CARA BELAJAR YANG BAIK

on January 19, 2011 in Remaja Dan Prestasi
Untuk menuju sukses di masa depan, para pelajar berlomba-lomba belajar untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah. Sesuai dengan pepatah “Belajar Merupakan Kunci Keberhasilan”. Belajar adalah memahami, merasakan, mengetahui, mencari, menjelaskan, sehingga dengan belajar orang akan mengetahui segala yang belum diketahui.
Belajar pada umumnya dilakukan pada saat jam pelajaran sekolah. Namun, untuk mendapatkan cara belajar yang efektif, belajar dibutuhkan waktu yang banyak. Tidak di jam sekolah saja, belajar wajib dilakukan saat dirumah. Belajar yang sukses tergantung dengan cara belajar masing-masing orang, setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Namun, sebagian orang memiliki cara kerja otak yang sama, sehingga cara belajarnyapun sama. Berikut beberapa tips cara belajar yang baik.
  1. Niatkan dalam diri, berikan motovasi belajar terlebih dahulu. Yakin dan berikan semangat dalam hati. Bahwa, dengan belajar kita dapat mendapatkan nilai yang baik di sekolah.
  2. Mulai belajar dengan membaca terlebih dahulu. Setelah membaca, buat resume dari buku yang Anda baca. Membaca sambil menulis meningkatkan kinerja ingatan pada otak Anda.
  3. Jika ada yang tidak dimengerti, jangan malu untuk bertnya. Dan jangan malu untuk menjawab pertanyaan dari orang lain. Belajar dari pertanyaan orang lain menambah pengetahuan Anda.
  4. Hindari dari perbuatan mencontek. Kerjakan ujian dengan jawaban sendiri. Dengan begitu, Anda akan tahu, sisi mana yang belum diketahui, dan sisi mana yang harus dipelajari.
  5. Belajar yang terlalu serius juga tidak baik untuk otak, beri jenjang waktu belajar dan refreshing. Bisa juga dilakukan dengan belajar kelompok, belajar kelompok menjadi alternative belajar yang efisien. Jika tidak ada yang dimengerti, Anda bisa bertanya langsung kepada teman belajar kelompok Anda.
  6. Buat perencanaan waktu belajar yang baik. Misalnya, jika Anda bersekolah dari jam 7 sampai dengan jam 2 siang, berikan waktu 2 jam pada jam 7 malam sampai dengan jam 9 untuk mengulang pelajaran di sekolah.
  7. Belajarlah dengan tekun, berlatih terus dengan berbagai soal pelajaran di sekolah.
Ke 7 tips diatas tidak akan berarti jika Anda sendiri tidak memiliki motivasi untuk belajar, tingkatkan motivasi belajar Anda, lalu ikuti tips belajar efektif diatas, Barengi belajar dengan doa yang tulus kepada Tuhan, agar diberikan hasil yang maksimal, semoga sukses.